Penanganan Krisis Lingkungan Membutuhkan Kerjasama Semua Pihak
Potretnegerinews.com, Jakarta -Wakil Presiden (Wapres) RI mengatakan bahwa krisis lingkungan merupakan masalah global. Untuk itu, dalam penanganan krisis iklim membutuhkan kerjasama seluruh sektor, baik negara, organisasi internasional, pelaku usaha, hingga masyarakat.
Baca Juga:
- Tingkatkan Kesiapsiagaan, Basarnas Gelar Pelatihan Intensif dan Jalin Kerjasama Dengan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
- Masa Jabatan Diperpanjang, Andap: Terima Kasih atas Kepercayaan dan Kerjasama, Amanah Tugas ini Akan Dilaksanakan Dengan Baik
- BPBD Riau Bersama APINDO Sepakat Bekerjasama Dalam Penanggulangan Karhutla
Oleh karena itu sebut Wapres RI ini, Indonesia turut berupaya melakukan pelestarian lingkungan berkelanjutan melalui komitmennya dalam perjanjian Paris yang diratifikasi dalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 2016.
Dia mengungkapkan, pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen melalui skenario upaya sendiri dan 43,2 persen melalui dukungan Internasional pada tahun 2030.
"Ini difokuskan pada lima sektor yaitu kehutanan, energi, limbah, proses Industri penggunaan produk, serta pertanian," katanya, dalam peringatan puncak acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dikutip dari YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (5/7/24).
Ma'ruf Amin menambahkan, saat ini dunia masih menghadapi tingkat krisis global yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati dan polusi.
Wapres RI tersebut menyebutkan, perubahan iklim akibat peningkatan emisi gas rumah kaca mengakibatkan suhu global naik, cuaca ekstrem dan kenaikan permukaan laut.
Sehingga kondisi ini berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati akibat banyaknya spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat dan ekstrim.
Tidak hanya itu terangnya, polusi udara yang ekstrem juga beresiko menyebabkan penyakit pernafasan pada manusia dan gangguan kesehatan lainnya.
Supaya dampak dari emisi khas rumah kaca, dia berharap agar perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati dan polusi ini dapat ditangani dengan baik.
"Agar dampaknya tidak meluas ke berbagai aspek kehidupan seperti lingkungan, kesehatan masyarakat dan laju pembangunan, ketiga krisis ini perlu segera di tangani," tutupnya.
Editor: Sigalingging
(Mediacenter Riau/ip)