Diskes Riau Siap Dukung Program Presiden Prabowo Cek Kesehatan Gratis
"Nanti ujung tombaknya adalah puskesmas se Indonesia termasuk Riau tentunya," ucap Sri Sadono.
Baca Juga:
- Dinas Kesehatan Provinsi Riau Siap Beri Dukungan Tenaga Medis Selama Pelaksanaan Pemungutan Suara Pilkada 2024
- 4 Program Gratis dan 12 Program Unggulan Faizal-Nurdin Diminati
- Lapas Bangkinang Tanam 100 Bibit Durian Musang King, Budi Argap: Pentingnya Pemanfaatkan Lahan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Lebih lanjut menurut Ibeng panggilan akrab Sri Sadino pemerintah pusat telah menyediakan dananya. Sedangkan dinas kesehatan kesehatan kabupaten kota sebagai penyelenggara dan Dinas kesehatan Provinsi sebagai pembina.
"Diperkirakan pada bulan Februari tahun ini program tersebut sudah dijalankan" sebutnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,7 triliun pada tahun 2025 untuk program cek kesehatan gratis.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, program akan dimulai sekitar bulan Februari 2025 mendatang.
Caranya, masyarakat yang berulang tahun dapat mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP) untuk mendapatkan cek kesehatan gratis.
Adapun, program akan digelar secara bertahap mulai tahun 2025 dengan menargetkan 60 juta orang. Selama lima tahun ke depan, diharapkan 200 juta warga negara dapat terlayani program tersebut.
Dedek menambahkan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak hanya meliputi penyakit kardiovaskuler, melainkan berbagai penyakit lain yang dikelompokkan berdasarkan kategori usia.
Pada usia balita akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital. Apabila terdeteksi, penyakit ini akan ditangani lebih awal, sehingga bisa mencegah risiko retardasi mental pada anak.
Bagi kelompok usia remaja, skrining kesehatan meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan gigi. Skrining ini difokuskan pada masalah kesehatan yang sering kali mulai berkembang di masa kanak-kanak dan remaja.
Sementara program skrining untuk usia dewasa difokuskan pada pemeriksaan kanker, seperti kanker payudara, leher rahim, paru, dan usus besar. Sedangkan skrining untuk lansia, selain difokuskan pada penyakit-penyakit kardiovaskuler, deteksi juga dilakukan untuk deteksi penyakit akibat proses menua.
"Cara pandang Presiden terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit. Upaya promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," tutur Dedek Prayudi.
Editor: Sigalingging
Sumber: Mediacenter Riau/pr